Jumat, 03 Februari 2012

Penghianat Cinta

(by: yuki_neogenesis@yahoo.co.id)

Previously on “Is it Love?”

“yo, mending lo tobat!

Sebelum kamu sekarat

Kiamat dah dekat”

Kukirim SMS ke no yang kucatat di buku agendaku, no yang diberikan oleh yoyo kepadaku ketika kami bertemu di stasiun tanggul angin. Beberapa detik, beberap menit kutunggu jawaban. Tidak ada. Hah berarti ni nomor palsu. Tapi tiba-tiba…. Treetttttt trettttttt treetettttttttt hapeku bergetar. Yoyo telpon.

“ya halo.” Sapaku dingin tanpa menyertainya dengan salam. Males aja ngucapin salam ma cowok kayak dia.

“siapa ini?” Tanya seorang cowok dengan nada sadis. Hih serem, jauh banget dengan yoyo yang romantis.

“lupa ya?” pancingku sok imut.

“jangan main-main deh. Kamu tuh dah SMS nggak jelas, sekarang malah sok kenal!”

“ni yoyo kan? Masak lupa yo? Kemarin kita ketemu di stasiun. Kamu sendiri yang ngomong kalo kamu cinta ma aku. Koq sekarang malah lupa?” aku jadi kebawa emosi.

“sori. Gue nggak kenal elu! Gue bukan orang yang kamu maksud.”

“o ya?” jawabku kecewa. “lalu ni nomornya siapa?”

“gue temannya yoyo!”

“ooo…. Kalo gitu tolong sampaikan SMSku tadi ke yoyo.”

“lu sampaikan aja sendiri. Ntar gue kasih no hapenya.” Dia melunak.

“okey thaks” jawabku. Dia menutup telpon.

Beberapa menit kemudian masuk SMS berisi sederet nomor. Kusimpan dan segera ku SMS dengan isi yang sama. Beberapa menit… nggak ada jawaban sampai akhirnya tertidur. Penyelidikan pertama gagal, tapi ada petunjuk yang mengantarkan pada penjahat cinta. Lihat saja, aku akan menangkapmu!

** ** **

Besoknya tetep nggak ada jawaban. Ku SMS lagi.

“katanya cinta? Koq ngasih no hapenya orang lain?

Sekarang terbukti siapa yang munafik.”

Terrttttt teret….tertt…. SMS masuk.

“siapa ni? Koq tega2nya SMS kayak gitu?”

“ni Yuki, kita kemarin ketemud di stasiun. Kamu bilang cinta ma aku n ngajak aku ML. aku nggak mau. Kamu bilang aku munafik. Skarang siapa yang munafik? Kamu kasih nomer hape orang lain.”

“sori gue nggak ngerti.”

“nggak ngerti? Apa saking banyaknya cowok yang km rayu hingga kamu lupa ma aku?” jawabku ketus.

“kita nggak saling kenal. Koq kamu tega ngomong kayak gitu.” Bahasanya beda banget dari yoyo yang angkuh. Jangan-jangan aku salah SMS?

“ni yoyo kan? Satrio kan?”

“iya bener ni aku. Tapi aku g ngrasa pernah ketemu kamu.”

“oh yaudah, mungkin aku salah orang. Kamu hati-hati aja, namamu dah dipake orang ut hal yang nggak baik.” Huh…. Aku ketipu untuk yang kedua kalinya.

“okey makasih..” jawabnya.

“btw km tw kr2 org yg kumaksud?”

“sori, kayakny nggak deh.”

“okey, sori aku dah nuduh kamu yg bukan2.” Akhirnya kututup percakapan via SMS kami. Hmmm… benar-benar licin nih orang. Penyelidikan kedua gagal. Penjahat cinta lolos. Nggak ada jejak. Ternyata dia menggunakan nama dan nomer palsu. Huuh ya iyalah mana ada penjahat yang langsung ngaku siapa dia. Kalo gitu apa gunanya polisi?

Okey setidaknya, dari penyelidikan ini bisa diambil hikmah agar kita hati-hati pada penjahat cinta yang siap menerkam kita dimanapun kita berada. Watch up! Selalu berdo’a ketika keluar rumah dan ketika akan memulai perjalanan agar perjalanan kita aman dan selamat. Dan tentu aja harus tetap waspada coz kejahatan tidak hanya datang oleh niat, tapi juga oleh adanya kesempatan. Waspadalah! Lho koq jadi seperti bang napi?

** ** **

Epilog

Sering kali orang mengatakan “yang haram aja susah apalagi yang halal”.

Di sinilah kesalahan paradigm kebanyakan orang: bahwa taat pada aturan itu sulitnya minta ampun, padahal mereka belum pernah mencoba untuk taat.

Spt yang saya katakana di episode pertama: jadi str8 itu memang sulit, tapi jadi nggak str8 juga tidak lebih mudah, bahkan jauh lebih susah. Susah di dunia, susah pula di akhirat nanti. Analoginya seperti dapet nilai ujian yang bagus. Ada yang belajar mati2an. Ada yang nyan curang (nyonetk kanan kiri dll). Kalo difikir sepintas memang kayaknya lebih sulit belajar dan lebih mudah nyontek teman yang pintar. Tapi kalo dipikir lebih lanjut, ternyata sama-sama susahnya nyontek dengan belajar, bahkan lebih susah. Sama2 suasahnya mendingan kita cari yang aman aja deh.

Semoga bermanfaat.

yuki

Sumbercerita.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar